Kamis, 04 Agustus 2016

LANGKAH - LANGKAH MENJADI PEMIMPIN YANG EFEKTIF


Kata pemimpin dan kekuasaan itu memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Seorang pemimpin harus mampu menjadikan dirinya pola anutan bagi orang-orang yang dipimpinnya,
mampu melakukan power sharing dengan anak buahnya untuk mendorong munculnya ide-ide baru dan solusi kreatif atas tantangan yang dihadapi organisasi.


Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.


Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain.


Seorang pemimpin harus mempunyai visi, yang mana visi tersebut bukanlah dibuat semata-mata rangkaian kalimat yang disusun sehingga enak dibaca dan didengar, visi juga bukan sekedar hasil olah pengetahuan, namun visi menjadi pengikat, pemersatu, inspirator dan pemberi semangat seluruh komponen organisasi. 

Visi yang demikian itu tidak mungkin diperoleh melalui pelatihan sebab pada hakikatnya visi bukan keterampilan, visi harus berangkat dari hati melalui proses perenungan, dan pembelajaran, didasarkan pada pengetahuan, dan kemudian direalisasikan melalui tindakan nyata.



Kali ini ane akan memaparkan hal - hal yang harus dilakukan untuk menjadi pemimpin yang efektif bagi organisasi atau komunitas yg dipimpinnya,  simak mapren !!





Kepemimpinan Efektif
Sebuah sasaran utama dari program penelitian kepemimpinan adalah untuk mengidentifikasi prilaku kepemimpinan yang efektif. Dari sejumlah penelitian yang ada, telah mengajukan sebuah taksonomi yang terintegrasi yang didasarkan atas suatu kombinasi dari pendekatan-pendekatan yang ada, termasuk factor analysis, judgmental classification, serta theoretical deduction.

Versi Yukl tersebut mempunyai empat belas kategori perilaku dari jangka menengah yang disebut praktik-praktik manajerial dan sejumlah komponen prilaku spesifik yang lebih besar. Kategori-kategori tersebut cukup generik untuk dapat diaplikasikan secara luas pada jenis manajer yang berbeda-beda, namun cukup spesifik untuk dihubungkan dengan permintaan-permintaan dan hambatan situasional yang dihadapi seorang pemimpin individual.
Adapun kategori-kategori dari praktik-praktik kepemimpinan menurut Yukl tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Merencanakan dan mengorganisasi (planning and organizing), meliputi:
a)    Menentukan sasaran-sasaran dan strategi-strategi jangka panjang;
b)   Mengalokasikan sumber-sumber daya sesuai dengan prioritas-prioritas;
c)    Menentukan cara menggunakan personil dan sumber-sumber daya untuk menghasilkan efisiensi tugas; dan
d)   Menentukan cara memperbaiki koordinasi, produktivitas, serta efektivitas unit organisasi.
2. Pemecahan masalah (problem solving), meliputi:
a)    Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pekerjaan;
b)   Menganalisis masalah pada waktu yang tepat namun dengan cara yang sistematis untuk mengidentifikasi sebab-sebab dan mencari pemecahannya; dan
c)    Bertindak secara tegas untuk mengimplementasikan solusi-solusi untuk memecahkan masalah-masalah atau krisis-krisis penting.
3. Menjelaskan peran dan sasaran (clarifying roles and objectives), meliputi:
a)    Membagi-bagi tugas;
b)   Memberi arah tentang cara melakukan pekerjaan tersebut; dan
c)    Mengkomunikasikan pengertian yang jelas mengenai tanggung jawab akan pekerjaan, dan sasaran tugas, batas waktu serta harapan mengenai kinerja.
4. Memberi informasi (informing), meliputi:
a)    Membagi-bagi informasi yang relevan tentang keputusan, rencana, dan kegiatan-kegiatan kepada orang yang membutuhkannya agar dapat melakukan pekerjaannya;
b)   Memberi material dan dokumen tertulis; dan
c)    Menjawab permintaan akan informasi teknis.
5. Memantau (monitoring), meliputi:
a)    Mengumpulkan informasi mengenai kegiatan kerja dan kondisi eksternal yang mempengaruhi pekerjaan tersebut;
b)   Memeriksa kemajuan dan kualitas pekerjaan;
c)    Mengevaluasi kinerja para individu dan unit-unit organisasi;
d)   Menganalisis kecenderungan-kecenderungan (trends); dan
e)    Meramalkan peristiwa-peristiwa eksternal.
6. Memotivasi dan memberi inspirasi (motivating and inspiring), meliputi:
a)    Dengan menggunakan teknik-teknik mempengaruhi yang menarik emosi atau logika untuk menimbulkan semangat terhadap pekerjaan;
b)   Komitmen terhadap sasaran tugas;
c)    Patuh terhadap permintaan-permintaan akan kerja sama, bantuan, dukungan atau sumber-sumber daya; dan
d)   Menetapkan suatu contoh mengenai prilaku yang sesuai.
7. Berkonsultasi (consulting), meliputi:
a)    Memeriksa pada orang-orang sebelum membuat perubahan yang akan mempengaruhi mereka;
b)   Mendorong saran-saran untuk membuat perbaikan;
c)    Mengundang partisipasi di dalam pengambilan keputusan; dan
d)   Memasukan ide-ide serta saran-saran dari orang lain dalam keputusan.
8. Mendelegasikan (delegating), meliputi:
a)    Mengizinkan para bawahan untuk mempunyai tanggung jawab yang substansial dan kebijaksanaan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kerja;
b)   Menangani masalah; dan
c)    Membuat keputusan yang penting.
9. Memberi dukungan (supporting), meliputi:
a)    Bertindak ramah dan penuh perhatian, sabar, dan membantu;
b)   Memperlihatkan simpati dan dukungan jika seseorang bingung dan cemas;
c)    Mendengarkan keluhan dan masalah; dan
d)   Mencari minat seseorang.
10. Mengembangkan dan membimbing (developing and mentoring), meliputi:
a)    Memberi pelatihan dan nasihat karir yang membantu;
b)   Melakukan hal-hal yang membantu perolehan keterampilan seseorang;
c)    Pengembangan profesional; dan
d)   Kemajuan karir.
11. Mengelola konflik dan membangun tim (managing conflict and team building), meliputi:
a)    Memudahkan pemecahan konflik yang konstruktif;
b)   Mendororng kooperasi;
c)    Kerjasama tim; dan
d)   Identifikasi dengan unit kerja.
12. Membangun jaringan kerja (networking), meliputi:
a)    Bersosialisasi secara informal;
b)   Mengembangkan kontak-kontak dengan orang-orang yang merupakan sumber informasi dan dukungan;
c)    Mempertahankan kontak-kontak melalui interaksi secara periodik, termasuk kunjungan, menelepon, korespondasi; dan
d)   Kehadiran pertemuan-pertemuan serta peristiwa-peristiwa sosial.
13. Pengakuan (recognizing), meliputi:
a)    Memberi pujian dan pengakuan bagi kinerja yang efektif;
b)   Keberhasilan yang signifikan, dan kontribusi khusus; dan
c)    Mengungkapkan penghargaan terhadap kontribusi dan upaya-upaya khusus seseorang.
14. Memberi imbalan (rewarding), meliputi:
a)    Memberi atau merekomendasikan imbalan-imbalan yang nyata seperti penambahan gaji atau promosi bagi kinerja yang efektif;
b)   Keberhasilan yang signifikan; dan
c)    Kompetensi yang terlihat.

sekian dari ane mapren, bagaimana ? menarik bukan ? nah kalau mapren sudah paham esensinya jangan lupa untuk mengaplikasikannya ya,jgn lupa untuk share dan comment. salam referensi !!

0 komentar:

Posting Komentar