Kamis, 04 Agustus 2016

TEORI - TEORI PARA AHLI PADA AKUNTANSI MANAJEMEN


       1.  Titik Impas (Break Event Point)
         Titik impas (break event point - BEP) adalah suatu titik dimana jumlah pendapatan sama dengan jumlah biaya, dengan kata lain laba sama dengan nol. Tujuan dari perusahaan pada umumnya untuk mencapai tingkat laba yang diharapkan. Dengan adanya analisis titik impas ini perusahaan dapat merencanakan tingkat volume produksi dan atau penjualan yang akan menghasilkan laba.
Titik impas dapat dihitung dalam volume penjualan (unit) atau dalam nilai moneter (rupiah). Untuk menghitung titik impas dalam unit dapat menggunakan persamaan berikut:
BEP (Unit) = FC/(P-VC)
Keterangan: 
  • BEP (unit) = titik impas dalam unit. 
  • FC = jumlah biaya tetap (fixed cost). 
  • P = harga jual per unit (price) 
  • VC = biaya variabel per unit (variable cost) 
Sementara untuk menghitung titik impas dalam nilai moneter dapat menggunakan persamaan berikut:
BEP (Rupiah) = FC / (1-(VC/p))
Keterangan: 
  • BEP (rupiah) = titik impas dalam rupiah. 
  • FC = jumlah biaya tetap. 
  • 1 = konstanta. 
  • VC = biaya variabel per unit. 
  • P = harga jual per unit. 
Ketika perusahaan memiliki lebih dari satu produk, manajemen akan dihadapkan pada pilihan komposisi produk yang akan dijual untuk mendapatkan laba maksimum. Dalam menghitung titik impas untuk lebih dari satu produk diperlukan suatu asumsi komposisi penjualan setiap produk adalah konstan. Sehingga dengan asumsi ini dapat dihitung kontribusi margin rata-rata tertimbangnya. Ketika terjadi perubahan komposisi produk, maka titik impas perlu dihitung ulang.untuk komposisi produk yang baru.
       2. Margin of Safety
Margin of safety atau batas aman merupakan selisih penjualan yang dianggarkan dengan penjualan pada titik impas. Margin of safety biasanya dinyatakan dalam rasio atau persentase yang digambarkan sebagai berikut:
Margin of safety (%) = (Penjualan yang dianggarkan - Penjualan titik impas) / Penjualan yang dianggarkan
Perusahaan perlu menghitung margin of safety untuk mengetahui berapa penjualan bisa turun dari rencana ke tingkat yang dapat ditoleransi sebelum perusahaan menderita kerugian. Margin of safety merupakan kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kecukupan rencana penjualan.
 
        3. Analisis Multiproduk
Analisis biaya volume laba cukup mudah diterapkan dalam pengaturan produk tunggal. Namun, kebanyakan perusahaan memproduksi dan menjual sejumlah produk atau jasa. Meskipun kompleksitas konseptual dari analisis CVP lebih tinggi dalam situasi multiproduk, pengoperasiannya tidak berbeda jauh.
Beban tetap langsung  (direct fixed expenses) adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri ke setiap produk dan akan hilang jika produk tersebut tidak ada.
Beban tetap umum   adalah biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri ke produk dan akan tetap muncul meskipun salah satu produk ditelusuri.
Contoh Whittier Company telah memutuskan untuk menawarkan dua model mesin pemotong rumput, yaitu mesin manual dengan harga $400/unit dan mesin otomatis dengan harga $800/unit. Departemen pemasaran yakin bahwa 1.200 mesin pemotong rumput manual dan 800 mesin pemotong rumput otomatis dapat terjual tahun depan. Proyeksi Laporan Laba Rugi terlihat sebagai berikut:

 Mesin Manual
 Mesin Otomatis
 Total
Penjualan
           480.000

   640.000

   1.120.000
Dikurangi: beban Variabel
           390.000

   480.000

      870.000
Margin Kontribusi
             90.000

   160.000

      250.000
Dikurangi: Beban tetap Langsung
             30.000

     40.000

         70.000
Margin Produk
             60.000

   120.000

      180.000
Dikurangi: Beban tetap Umum




         26.250
Laba Operasi




      153.750

4.        Analisis CVP Dan Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
Metode CVP dapat digunakan dengan kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas (ABC) tetapi analisisnya harus dimodifikasi. Akibatnya, menurut ABC suatu jenis analisis sensitivitas digunakan. Biaya tetap dipisahkan dari variasi biaya yang berubah-ubah dengan penggerak biaya tertentu. Biaya variable tersebut dikelompokkan sebagai tingkat uniit, tingkat batch, dan tingkat produk. Perencanaan laba dengan menggunakan analisis biaya volume laba
 Contoh perbandingan Conventional and ABC Analysis
      Jika unit yang bisa terjualmungkin hanya 10.000 Rancangan baru tersebut mengurangi biaya tenaga kerja langsung sebesar $2 per unit
Unit      = B tetap ÷ (harga – Biaya variable/ unit)
           = $100,000 ÷ ($20 – $8)
            = 8,333
              5.  Penjualan dalam Unit yang Diperlukan untuk Mencapai Target Laba
            Meskipun titik impas merupakan informasi yang berguna, namun kebanyakan perusahaan ingin memperoleh laba operasi lebih besar daripada nol. Analisis CVP menyediakan cara untuk menentukan berapa unit yang harus dijual untuk menghasilkan target laba tertentu. Target laba operasi dapat dinyatakan sebagai sebuah jumlah dolar (misalnya, $20.000) atau sebagai suatu persentase dari pendapatan penjualan (contohnya, 15 persen dari pendapatan). Baik pendekatan laba operasi maupun pendekatan margin kontribusi dapat dengan mudah disesuaikan untuk mencari target laba.
Target Laba sebagai sebuah Jumlah Dolar Anggaplah bahwa Thomas Company ingin memperoleh laba operasi sebesar $60.000. Berapakah mesin pemotong rumput yang harus dijual untuk mencapai hasil ini? Jika menggunakan laporan laba rugi maka hasilnya adalah sebagai berikut:
                        $60.000   = ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $45.000
                        $105.000 = $75 x Unit
                            Unit     =1.400        
                 Jika menggunakan persamaan dasar impas, maka perlu menambahkan target laba sebesar $60.000 pada biaya tetap dan langsung :
                                    Unit = ($45.000 + $60.000)/($400 - $325)
                                    Unit = $105.000/$75
                                    Unit = 1.400
            Artinya Thomas harus menjual 1400 mesin pemotong rumput untuk menghasilkan laba operasi sebesar $60.000. Laporan laba rugi berikut membuktikan hasil ini:
Penjualan (1400 unit@$400)                          $560.000
Dikurangi: Bebabn Variabel                              455.000
Margin kontribusi                                            $105.000
Dikurangi: Beban tetap                                                   45.000
Demikian pembahasan mengenai teori para ahli dalam akuntansi manajemen, semoga bermanfaat. !!

0 komentar:

Posting Komentar