PENGERTIAN KEPEMIMPINAN SECARA ETIMOLOGI DAN TERMINOLOGI
Kepemimpinan secara etimologi adalah terjemahan dari kata “leadership” yang berasal dari kata “leader”.
Pemimpinan (leader) adalah orang yang memimpin, sedangkan pimpinan
merupakan jabatannya. Dalam pengertian lain, secara etimologi istilah
kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya bimbing atau
tuntunan. Dari “pimpin” lahirlah kata kerja
“memimpin” yang
artinya membimbing dan menuntun.[1]
Kepemimpinan secara meluas/Terminologi Menurut beberapa ahli dan menurut Pancasila :
Menurut
Robbins, kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok anggota
agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Sumber dari pengaruh dapat diperoleh
secara formal, yaitu dengan menduduki suatu jabatan manajerial yang didudukinya
dalam suatu organisasi.
Fiedler
berpendapat, “leader as the individual in the group given the task of directing
and coordinating task relevant group activities.” Dari pengertian tersebut
menunjukkan bahwa seseorang pemimpin adalah anggota kelompok yang memiliki
kemampuan untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan kinerja dalam rangka mencapai
tujuan. Fiedler dalam hal ini lebih menekankan pada “directing and
coordinating”.
Kotter
berpendapat bahwa kepemimpinan adalah seperangkat proses yang terutama
ditujukan untuk menciptakan organisasi atau menyesuaikannya terhadap
keadaan-keadaan yang jauh berubah. Kepimpinan menentukan seperti apa seharusnya
masa depan itu, mengarahkan kepada visi, dan memberikan inspirasi untuk
mewujudkannya.
Locke,
melukiskan kepemimpinan sebagai suatu proses membujuk (inducing) orang
lain menuju sasaran bersama. Definisi ini mencakup tiga hal:
- Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi (relation concept). Kepemimpinan hanya ada dalam proses relasi dengan dengan orang lain (para pengikut). Apabila tidak ada pengikut maka tidak ada pemimpin.
- Kepemimpinan merupakan suatu proses. Agar bisa memimpin, pemimpin harus melakukan sesuatu.
- Kepemimpinan harus membujuk orang-orang untuk mengambil tindakan. Pemimpin membujuk pengikutnya melalui berbagai cara, seperti menggunakan otoritas yang terlegitimasi, menciptakan model (menjadi teladan), penetapan sasaran, memberi imbalan dan hukuman, dan mengkomunikasikan visi.
Berdasarkan
penjelasan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pengertian kepemimpinan (leadership)
adalah kemampuan untuk menggerakan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak,
mengarahkan, menasehati, membina membimbing, melatih, menyuruh, memerintah,
melarang, dan bahkan menghukum (kalau perlu) dengan maksud agar manusia sebagai
bagian dari organisasi mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan dirinya sendiri
dan organisasi secara efektif dan efisien. Pengertian ini menunjukkan bahwa
dalam kepemimpinan terdapat tiga unsur yaitu pemimpin (leader), anggota (followers),
dan situasi (situation).
Sedangakn
menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang
mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas
utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :
Ing Ngarsa
Sung Tuladha: Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan
dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang-orang yang dipimpinnya.
Ing Madya
Mangun Karsa: Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan
berkreasi pada orang-orang yang dibimbingnya.
Tut Wuri
Handayani: Pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang diasuhnya berani
berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Semoga bermanfaat mapren !! SALAM REFERENSI
0 komentar:
Posting Komentar